Rabu 10 Sep 2014 10:46 WIB

JPO di Depok Mangkrak

Rep: C74/ Red: Julkifli Marbun
 Warga melintas di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Margonda Raya, Depok, Jabar, Kamis (14/8). (Republika/Yasin Habibi)
Warga melintas di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Margonda Raya, Depok, Jabar, Kamis (14/8). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Jembatan Penyebarangan Orang (JPO) di jalan Margonda kini mangkrak.

Proyek pembangunan JPO tersebut terlihat tidak ada kelanjutannya. Walaupun fondasi dan kerangka JPO sudah hampir selesai tapi tidak ada tanda-tanda JPO tersebut akan diselesaikan.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok Marbudianto menyangkal pengerjaan proyek JPO tersebut dibiarkan.

 

"Tetap dilanjut, di depan Pemda, di Terminal dan satu lagi di Mang kabayan," ujar Marbudianto saat ditemui di Balai Kota Depok (10/9).

Jarak antar-besi yang menjadi pembatas jembatan terlalu besar karena belum ditutup sehingga dapat membahayakan pengguna JPO. Besi-besi penyangga pun terlihat dibiarkan. Marbudianto mengatakan proyek JPO ini akan diselesaikan pada bulan November 2014. Marbudianto mengatakan ada pengerjaan siang-malam untuk mengejar batas waktu yang sudah ditetapkan.

Tiga JPO yang sedang dibangun masing-masing berada di antara apartemen Margonda Residence dan Rumah Makan Mang Kabayan, antara Terminal Terpadu Depok dan toko Ramayana, dan antara Bank Jawa Barat dan Balaikota Depok. Tidak ada satu pun dari tiga JPO yang sedang dibangun sudah selesai pengerjaannya.

Pemerintah Kota Depok menargetkan pembangunan tujuh JPO di Jalan Margonda sejak 2012. Dalam satu tahun Pemerintah Kota mengalokasikan dana untuk dua JPO sebesar Rp 1,6 miliar untuk setiap JPO.

Namun pada tahun 2012 JPO tidak dibangun karena kendala pembebasan lahan.

Pada tahun 2013 mulai dibangun tiga JPO yang hingga saat ini belum selesai. Marbudianto mengatakan anggaran untuk tiga JPO ini sebesar Rp 1,3 miliar. Proyek penggerjaan JPO dimulai sejak Juli 2013 dan ditarget selesai pada Desember 2013.

JPO-JPO tersebut kini terlihat kumuh. Karena bak-bak yang disediakan untuk tanaman hias kini dipenuhi oleh sampah. Debu dari beton JPO-JPO tersebut pun mengganggu pejalan kaki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement