REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggelar 'Seminar Asuransi Syariah', Selasa (9/9).
Seminar yang menghadirkan pembicara Agus Haryadi (Pengurus Pusat MES), Nur Hasanah (Otoritas Jasa Keuangan), dan Firmandhani Hamdan (Asuransi Prudential) ini digelar di Covention Hall UIN Suka Yogyakarta.
Sekretaris MES DIY Priyonggo Suseno mengatakan, seminar ini sebagai upaya untuk mengembangkan sistem keuangan Islam yang inklusif. Tertuama untuk mikro syariah yang ditujukan untuk warga berpendapatan menengah ke bawah.
"Nanti yang menawarkan asuransi ini lembaga ekonomi syariah mikro. Yang diasuransikan bisa tabungan, usaha, dan kresdit," kata Priyonggo kepada Republika di Yogyakarta, Selasa (9/9).
Selain itu, kata Priyonggo, masih dijajaki asuransi pertanian dan perdagangan. Untuk petani, yang diasuransikan adalah tanamannya. Petani yang gagal panen akan ditanggung asuransi.
Sementara pedagang yang diasuransikan adalah dagangannya.
"Misalnya pedagang gagal membayar kredit, tidak disita barang dagangan atau aset dagangnya. Sehingga pedagang ini masih bisa berusaha untuk mendapatkan penghasilan," katanya.