REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 titik ruas jalan di wilayah Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta mengalami kerusakan akibat beban berat tonase kendaraan yang sering melalui kawasan itu.
Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum, Jalan dan Jembatan Jakarta Utara, Monang Ritonga, Selasa mengatakan, hasil pendataan tim di lapangan total yang rusak mencapai 295 kerusakan yang terbagi di 12 titik.
"Paling parah berada di kawasan Sunter, karena kebanyakan dilalui truk besar atau tronton bermuatan berat ditambah adanya genangan air laut yang ada di wilayah itu," kata Monang saat ditemui di kantornya.
Ia mengatakan, kerusakan itu secara bertahap telah diperbaiki oleh tim yang dibentuk bernama Tim Reaksi Cepat (TRC) setiap malam, dan kini kerusakan berkurang 60 persen dari total keseluruan kerusakan.
"Tim bekerja setiap malam untuk memperbaiki jalan yang rusak, baik hasil laporan warga atau temuan tim di lapangan, dan kini sudah berkurang sekitar 60 persen," katanya.
Tim tidak hanya berada di tingkat kota, namun juga di kecamatan dan kelurahan, dengan satu tim terdiri dari 6 orang, dan di tingkat suku dinas satu tim terdiri 12 orang.
Diharapkan total kerusakan akan selesai diperbaiki seluruhnya pada akhir September, sebab sebentar lagi datang musim hujan yang akan menambah parah kerusakan jalan apabila tidak segera diperbaiki.
"Hasil pendataan yang kami terima, jalan yang paling parah rusaknya mengalami lubang sedalam 20 centimeter dengan lebar kerusakan mencapai satu meter," katanya.
Selain ruas jalan, Monang mengaku juga telah melakukan perbaikan sejumlah trotoar jalan yang mengalami kerusakan hasil dari laporan warga.
Ia berharap, perbaikan yang dilakukan dapat membantu meminimalisasi kecelakaan di jalan raya akibat kerusakan jalan, terutama kecelakaan yang dialami pengendara motor.
"Kita berusaha membantu warga agar perjalanannya tidak terganggu dengan adanya kerusakan jalan yang ada di Jakarta Utara, namun kita sadari anggaran yang ada juga terbatas," katanya.