Selasa 09 Sep 2014 13:37 WIB

Dari Hasil Bumi, Masyarakat Tidore Kepulauan Buat Produk Olahan

Peta erairan Sofifi, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut).
Peta erairan Sofifi, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, terus menggalakkan pengembangan olahan komoditas unggulan lokal melalui usaha rumahan.

Tujuannya, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus meningkatkan nilai tambah komoditas unggulan lokal setempat.

Olahan komoditas unggulan lokal yang digalakkan pengembangannya itu, di antaranya dari bahan ubi kayu, pisang, sagu, dan pala. kata Wali Kota Tidore Kepulauan Achmad Mahifa mengatakan di Tidore, Selasa.

Pemkot Tidore Kepulauan setiap tahun mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk membantu masyarakat yang mengembangkan olahan komoditas unggulan tersebut. Selain itu, juga menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak terkait, seperti Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara dalam hal bantuan permodalan.

Ia mengatakan, melalui pengembangan olahan komoditas unggulan lokal tersebut, masyarakat setempat tidak lagi hanya menjual komoditas hasil pertaniannya, seperti ubi kayu, pisang, dan sagu, dalam bentuk mentah, tetapi sudah dalam bentuk olahan yang harganya lebih tinggi.

Sagu, misalnya, yang sebelumnya hanya dijual dalam bentuk tepung sagu dan sagu lempeng, kini dijual dalam bentuk aneka olahan seperti kue yang sangat diminati masyarakat tidak hanya di Maluku Utara, tetapi juga dari daerah lain.

"Setiap orang yang berkunjung di Tidore, termasuk para wisatawan ketika akan pulang ke daerah asalnya selalu membeli aneka olahan komoditas unggulan lokal tersebut sebagai cendera mata, bahkan sudah ada pula pesanan dari luar Tidore," katanya.

Pemkot Tidore Kepulauan juga terus membimbing masyarakat yang mengembangkan olahan komoditas unggulan lokal tersebut mengenai proses pengolahan yang sesuai dengan standar kesehatan pangan, termasuk cara pengemasannya agar pemasarannya bisa lebih luas hingga ke luar Maluku Utara.

Ia mengimbau para pencari kerja di daerahnya untuk melirik pengembangan olahan komoditas unggulan lokal tersebut sebagai lahan usaha karena pendapatan dari usahan ini sangat menjanjikan, bahkan bisa melebihi penghasilan seorang PNS setiap bulannya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement