REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Masyarakat Transportasi Indonesia mendorong pemerintahan baru mendatang untuk memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kualitas angkutan perkotaan guna menghindari lonjakan pengguna kendaraan pribadi.
"Angkutan perkotaan harus menjadi prioritas utama untuk diperbaiki, mengingat peningkatan pengguna kendaraannya sangat cepat dan besar," kata Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, pemerintah mendatang perlu melakukan modernisasi angkutan perkotaan dengan meningkatkan kualitas SDM atau pengemudi angkutan umum perkotaan. Hal itu perlu dilakukan saat ini di samping juga perbaikan sistem dan infrastruktur armada angkutan perkotaan.
Ia mengatakan, saat ini kecepatan angkutan perkotaan belum menjadi daya tarik masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadinya, sehingga perlu diupayakan meningkat. Misalnya kecepatan dari rata-rata 20 kilometer (km) per jam, dapat ditingkatkan menjadi 25 km per jam. Penggunaan parkir di badan jalan juga bisa dihilangkan apabila mengganggu laju kecepatan kendaraan perkotaan.
Menurut dia, tanpa perbaikan dan modernisasi di berbagai sektor, angkutan umum tidak akan mampu bertahan di tengah pesatnya industri kendaraan pribadi. "Kami optimistis pemerintah di bawah Joko Widodo mengerti dan berpengalaman bagaimana mengatur tata kota termasuk memperlakukan angkutan perkotaan, sehingga angkutan perkotaan tidak justru ditinggalkan," kata dia.
Berdasar data pertambahan kendaraan mengacu data penerimaan pajak Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIY, menyebutkan bahwa jumlah kendaraan bermotor di DIY baik roda dua maupun roda empat pada periode Januari-Maret 2014 telah mengalami penambahan sebanyak 305.365 unit.