Senin 08 Sep 2014 20:55 WIB

Pelabuhan Cimalaya Bisa Dongkrak Potensi Ekspor Jabar

Pekerja tengah mengerjakan pembangunan Pelabuhan Kalibaru atau yang disebut Terminal NewPriok di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (2/9). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja tengah mengerjakan pembangunan Pelabuhan Kalibaru atau yang disebut Terminal NewPriok di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (2/9). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jabar menilai keberadaan Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang, berpotensi untuk mendorong pengembangan perdagangan ekspor impor di Jabar.

"Pembangunan itu (pelabuhan) bisa mendorong potensi ekspor di Jabar," kata Kepala Bappeda Jabar Denny Juanda di Bandung, Senin.

Ia menyebutkan, sekitar pelabuhan yakni wilayah Karawang, Cikarang, Bekasi, dan Purwakarta potensi ekspornya tidak kurang dari Rp30 trilun per tahun.

Menurut dia, potensi besar ekspor di Jabar itu perlu didukung dengan dibangunnya Pelabuhan Cilamaya.

Sekaligus, lanjut dia, mengurangi beban lalu lintas perdagangan yang selama ini dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok.

"Saya pikir Jabar memerlukan itu (pelabuhan) untuk pintu gerbang industri. Kalau ke Tanjung Priok kan semakin lama akan membebani Jakarta," katanya.

Ia mengungkapkan, keberadaan Pelabuhan Cilamaya penting agar aktivitas ekspor impor ke Jabar berjalan dengan baik dan cepat.

Ia berharap, pembangunan pelabuhan itu dapat berbagi peran dengan pelabuhan lain di Indonesia seperti Tanjung Priok, Brebes, dan daerah lainnya.

"Mungkin kalau ada pelabuhan disitu ekpor impor bisa lebih cepat, sekarangkan harus ke Tanjung Priok dulu, ya bagi-bagi peranlah," katanya.

Rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya sudah dicanangkan sejak 2008 dan masih dilakukan studi oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan segera memasuki tahapan investasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement