REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bus Transjakarta Jurusan Kota-Blok M yang terbakar di Halte Masjid Agung Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, yang terbakar Kamis (28/8) lalu ternyata memiliki spesifikasi menggunakan BBM berupa premium atau pertamax. Namun, di Indonesia, tepatnya di Jakarta, diubah menjadi bahan bakar gas.
Untuk itu, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, penyidik akan segera memanggil rekanan yang mengganti sistem bahan bakar bus tersebut.
"Untuk itu penyidik akan memanggil rekanan yang mengganti sistem bahan bakar di bus tersebut, yaitu PT Korindo. Akan dipanggil dalam waktu dekat, akan ditanyakan spesifikasi awal dalam penggantiannya seperti apa, nantinya akan dikaitkan dengan hasil keterangan Labfor, tentang apa penyebab ledakan dan kebakaran tersebut," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (8/9).
Rikwanto mengatakan, jika ditemukan ada unsur kelalaian dalam kasus tersebut, maka akan dipidanakan.
Hingga saat ini, lanjutnya, penyidik sudah memeriksa lima orang, yaitu supir, kenek, penjaga loket, dan dua orang teknisi. Pemanggilan teknisi berkaitan dengan sistem perawatan yang dilakukan terhadap bus yang menurut keterangan mereka baru beroperasi selama tujuh hingga delapan bulan.
"Ada buku manual petunjuk spesifikasi dari bus tersebut beserta buku mutasi harian datang dan pergi bus tersebut," ujarnya.