REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Belasan penyidik KPK yang dikawal satu regu Brimobda Papua masih menggeledah kantor Konsultan Pembangunan Irian Jaya yang terletak di Jalan Batu Karang No 4 RT02/RT07 Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Senin sore.
"Penyidik KPK kira-kira berjumlah sembilan-sebelas orang, mereka bersama Brimob datang sekitar pukul 14.00 WIT," kata Eliezer Mundoni, penjaga kantor konsultan tersebut.
Menurutnya, para penyidik KPK itu datang dengan menggunakan tiga unit mobil Inova warna hitam dan memeriksa sejumlah dokumen.
"Termasuk komputer saya juga ada anggota KPK yang ketik-ketik atau utak-atik," katanya.
Eliezer yang juga mantan anggota DPRD Irian Jaya itu mengatakan dalam pemeriksaan tersebut anak kedua Mantan Gubernur Barnabas Suebu, Linda Suebu tengah menemani para penyidik KPK dalam memeriksa dokumen.
"Selain itu ketua RT, Pak Jimmy Paat juga ikut menemani dalam pemeriksaan tersebut. Saya belum tahu apa saja yang diperiksa dan apa saja yang akan disita atau diambil oleh KPK," kata lelaki paruh baya itu mengaku rekan Barnabas Suebu.
Eliezer mengatakan kantor KP, didirikan oleh Barnabas Suebu bersama sejumlah rekannya pada akhir 1970-an dan pernah mengerjakan sejumlah proyek pemerintah.
Kantor KP terdiri dari tiga gedung, salah satu gedung itu bekas rumah mantan Manajer Persipura Jayapura, Spencer Infandi.
"Terkait dugaan korupsi yang dituduhkan kepada Suebu, saya kurang tahu. Tapi KP pernah lakukan survey sebanyak dua kali di Mamberamo Raya pada beberapa tahun lalu, tapi tidak jelas proyek yang mana," katanya.
Sementara itu, Sugiarto, salah satu penyidik KPK yang coba dikonfirmasi Antara di TKP enggan menyebutkan apa saja yang diperiksa atau akan disita.
"Nanti, tanya Pak Johan Budi saja. Kami masih kerja," katanya.
Hingga berita ini diturunkan, penyidik KPK masih berada di kantor KP, jalan Batu Karang, Polimak 2, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura.
Ikuti Whatsapp Channel Republika