Senin 08 Sep 2014 15:15 WIB

Polisi Selidiki Ledakan Mobil Tangki Solar di Pekanbaru

Api yang memancar akibat ledakan gas (ilustrasi).
Foto: Thebangladeshtoday.com/ca
Api yang memancar akibat ledakan gas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, masih menyelidiki kasus meledaknya satu unit mobil tangki pengangkut bahan bakar minyak yang menewaskan satu orang dan melukai tiga warga.

"Saat ini anggota telah melakukan olah tempat kejadian perkara dan masih dalam penyelidikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Senin (8/9) siang.

Informasi awal dari hasil olah kejadian itu, demikian Guntur, meledaknya mobil tanki terjadi saat dilakukan pengelasan pada bagian tangki yang bocor.

Beruntung saja, kata dia, saat itu tangki tidak ada muatan BBM sehingga ledakan yang terjadi tidak menimbulkan api atau kebakaran hebat.

Saat ini, kata Guntur, petugas masih mengumpulkan informasi dan memintai keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian. "Masih akan diselidiki, apakah ini kecelakaan kerja murni atau ada unsur kelalaian," katanya.

Akibat dari peristiwa itu, kata dia, dilaporkan satu orang meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka seriun dan telah dilarikan ke rumah sakit. "Korban selamat nantinya juga akan dimintai keterangannya terkait peristiwa itu," katanya.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Robert Hariyanto mengatakan truk tanki yang meledak adalah milik PT Abdi Bina Arya Sembada di Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru. "Korban meninggal dunia adalah Jamarlis, sopir truk tersebut," katanya.

Kapolresta menjelaskan kejadian itu berawal saat sopir truk, Jamarlis, membawa truk tersebut untuk perbaikan di sebuah bengkel karena bagian belakang tangki ada kebocoran.

Saat proses pengelasan, kata dia, Jamarlis sudah mengosongkan semua muatan solar namun masih terdapat gas sisa di dalam tangki tersebut.

"Pengelasan kuat dugaan tidak sesuai standar keamanan. Masih terdapat gas sisa solar di dalam tanki yang langsung meledak ketika terkena api las," kata Robert Hariyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement