Senin 08 Sep 2014 14:50 WIB

Kekeringan, Ibu-Ibu Saling Jambak Demi Jatah Air

Rep: c54/ Red: Esthi Maharani
kekeringan - ilustrasi
kekeringan - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Kekeringan yang melanda hampir seluruh wilayah Kabuparten Pamekasan, Madura, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat kewalahan dalam mendistribusikan bantuan air bersih.

Dilaporkan staf BPBD Pamekasan Budi Cahyono, di banyak tempat, tak jarang warga berebut demi mendulang air sebanyak-banyaknya. Menurut Budi, tak jarang aksi saling bererbut air tersebut berbuah pertengkaran.

“Di beberapa tempat, bahkan ada yang saling jambak. Mereka umumnya ibu-ibu,” ujar Budi ketika dihubungi Republika, Senin (8/9).

Mengatasi gejolak sosial seperti itu, pihaknya berupaya menenangkan warga dengan memberikan tambahan pasokan.

Seperti dilaporkan sebelumnya, ketidaaan air terjadi di 154 desa dari total 178 desa di Pamekasan. Sejumlah 39 desa mengalami kering kritis, sementara 115 desa dalam kondisi kering langka.

Budi menjelaskan, status kering kritis berarti sumber air berjarak lebih dari 3 kilometer (Km) dari tempat tinggal warga. Sementara kering langka, Budi menerangkan, sumber air masih bisa dijangkau dengan jarak kurang dari 3 Km. menurut Budi, desa-desa dengan status kering kritis menjadi prioritias BPBD Pamekasan hari ini.

Budi menyampaikan, pihak BPBD Pamekasan hanya memiliki tujuh armada tanki dengan kapasitas empat hingga delapan ribu liter. Menurut dia, setiap hari, tanki-tanki mereka hanya mampu mengantarkan air mulai dari tujuh hingga 10 kali. Hal tersebut, menurut Budi, tergantung jarak yang ditempuh antara desa dengan sumber air.

Budi melanjutkan, dalam sehari, pihaknya hanya mampu memberikan rata-rata dua jerigen atau 60 liter per rumah tangga. Warga yang masih kekurangan, menurut Budi, biasanya membeli dari anggota masyarakat yang berbisnis jual-beli air.

Sepuluh kecamatan di Pamekasan yang dilanda krisis air adalah Kecamatan Larangan, Proppo, Pasean, Pangantenan, Batumarmar, Waru, Palengaan, Pademawu, Kadur, dan Kecamatan Tlanakan.

Selain di Pamekasan, kelangkaan air juga dilaporkan terjadi di wilayah Jatim lainnya, seperti di Kabupaten Bangkalan, Bojonegoro dan Madiun.

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement