REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Warga Kota Palangka Raya, saat ini mulai mengeluhkan kabut asap yang melanda ibu kota provinsi itu semakin hari semakin pekat.
"Kabut asap mulai pekat antara pukul 18.00 Wib, sehingga membuat nafas terasa sesak ketika berada di luar rumah," kata Fitria warga Jalan RTA Milono Km 4, di Palangka Raya, Sabtu.
Ibu satu anak itu mengatakan kabut asap yang melanda "Kota Cantik" Palangka Raya dan sekitarnya hampir sepekan ini sudah membuat aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Apalagi ketika mengantar anak untuk mencari kebutuhan sekolahnya dan sebagainya.
Dia berharap baik pemerintah provinsi maupun kota bisa segera mencari solusi bagaimana cara mengatasi kabut asap yang semakin hari semakin parah.
Apabila tidak diantisipasi dari sekarang, tidak menutup kemungkinan penyakit inpeksi saluran pernapasan (ISPA) bisa menyerang warga Kota Palangka Raya, terutama berbahaya bagi kalangan anak-anak.
Darliana, warga Jalan Diponegoro, Kecamatan Pahandut, Kelurahan Pahandut, Kota Palangka Raya mengatakan kabut asap yang mulai pekat sejak pukul 17.30 Wib hingga malam hari sudah sangat mengganggu aktivitas sehari-harinya.
"Untuk keluar rumah saja saya harus menggunakan masker, apabila tidak menggunakan masker takutnya kena penyakit ISPA mas," kata ibu pensiunan di pemerintah provinsi Kalteng itu.
Pihaknya juga menyarankan kepada anaknya apabila hendak bepergian keluar rumah harus selalu menggunakan masker walaupun pemberian masker gratis dari Dinas Kesehatan belum dibagikan.
Ia juga mengungkapkan, berterima kasih kepada pemerintah kota maupun provinsi yang sudah berupaya keras untuk segera menanggulangi kabut asap yang terjadi di daerah itu.
Walaupun hingga saat ini kabut asap tetap terjadi.
"Saya akui pemerintah daerah sudah berupaya keras untuk menanggulangi kabut asap di Kota Palangka Raya dengan berusaha menekan pemerintah pusat untuk segera mengatasi masalah kabut asap di Kalteng," katanya.