REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT, KALTENG -- Kabut asap di Kota Sampit Kabupaten, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Sabtu pagi semakin parah. Masyarakat terpaksa menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Asapnya makin parah dibanding kemarin. Sudah dua hari ini asap yang mulai pekat. Untung kemarin saya sudah beli masker karena khawatir asap makin parah, ternyata benar. Tiap pagi asap cukup pekat," kata Santi, salah seorang warga Sampit, Sabtu.
Asap cukup pekat terlihat pada dini hari hingga sekitar pukul 06:30 pagi, padahal saat itu masyarakat Sampit mulai beraktivitas, khususnya pelajar dan orangtua yang mengantar anaknya ke sekolah.
Sebagian warga yang membawa anak-anak, umumnya memakaikan masker kepada anak mereka karena anak-anak paling rentan terserang penyakit akibat asap, seperti infeksi saluran pernafasan akut.
Jarang pandang juga mulai terbatas sekitar 200 hingga 300 meter sehingga pengendara harus mengurangi kecepatan dan tetap menyalakan lampu kendaraan agar tidak bertabrakan dengan pengendara lainnya.
Sejumlah sekolah kini mulai mengurangi kegiatan di luar sekolah pada pagi hari. Saat asap cukup pekat, kegiatan rutin senam pagi akan ditiadakan untuk mencegah siswa mereka terserang penyakit akibat kebanyakan terhirup asap.
"Senam pagi kami tiadakan kalau asapnya pekat seperti sekarang ini. Tapi untuk kegiatan lainnya tetap berjalan karena biasanya makin siang asapnya makin berkurang dan hilang," kata Ana, salah seorang guru setempat.
Makin pekatnya asap akibat kebakaran lahan yang terus terjadi di sejumlah lokasi di Sampit. Petugas pemadam kebakaran bekerja keras memadamkan kebakaran yang lokasinya bisa mereka jangkau karena tidak sedikit pula kebakaran lahan terjadi di lokasi yang sulit dijangkau.