Kamis 04 Sep 2014 17:26 WIB

Ternyata, Ada Mafia di Laut Indonesia

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Seorang nelayan terlelap di kapalnya yang berlabuh di pantai utara daerah Eretan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (26/8).Akibat langka BBM jenis solar di jalur pantai utara,para nelayan tidak melaut.
Seorang nelayan terlelap di kapalnya yang berlabuh di pantai utara daerah Eretan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (26/8).Akibat langka BBM jenis solar di jalur pantai utara,para nelayan tidak melaut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kita sering mendengar mafia migas, namun bagaimana dengan di laut. Ternyata, menurut Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), sektor kelautan dan perikanan pun ada mafianya.

Ketua HNSI, Yussuf Solichien, membenarkan kalau ternyata ada mafia di sektor kelautan. Namun mafia tersebut belum tentu nelayan. Justru mereka sangat merugikan nelayan.

Alasannya mafia tersebut menjual bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di tengah laut dengan harga nonsubsidi. Oknum tersebut, yang kadang mengaku nelayan, membeli solar bersubsidi di darat.

Selanjutnya, menjual lagi di tengah laut dengan harga yang lebih mahal. "Mafia ini ada, tapi belum terendus aparat," ujarnya, kepada ROL, Kamis (4/9).

Penjualan BBM bersubsidi secara ilegal ini, memang menggiurkan.

Karena, ada disparitas harga yang cukup besar. Harga solar bersubsidi Rp 6.500 per liter.

Sedangkan, solar nonsubsidi mencapai Rp 11 ribu per liter. Bahkan, kalau dijual di tengah laut harganya bisa melebihi dari harga normal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement