REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, menyarankan presiden terpilih Joko Widodo memilih calon menteri ESDM yang memiliki kompetensi, integritas dan keberanian demi memberantas mafia-mafia tambang dan migas di Tanah Air.
"Jokowi harus memilih calon menteri yang bukanlah penikmat jabatan semata dan bukan yang menjadikan jabatannya sebagai sumber pendapatan kelompok tertentu," ujar Said Didu kepada wartawan di Jakarta, Rabu (3/9).
Menurutnya, sosok calon menteri ESDM tidak boleh menggunakan jabatannya untuk kepentingan golongan tertentu, apalagi kepentingan mafia migas. "Apalagi orang itu punya hutang atau pernah disusui oleh mafia migas," tegasnya.
Bahkan, sekalipun nantinya ditemukan orang yang belum pernah bersinggungan dengan para mafia, orang tersebut harus tetap diwaspadai jangan sampai ia menjadi boneka pihak lain untuk kepentingan para mafia.
"Jangan sampai nantinya dia justru dijadikan boneka yang ditempatkan untuk melancarkan permainan para mafia tambang dan migas," tutupnya.
Said Didu menyarankan agar Jokowi lebih hati-hati memilih menteri ESDM, terutama melihat rekam jejak calonnya. "Yang lebih penting lagi, dia tidak pernah berurusan dengan para mafia-mafia. Jadi harus dilihat track record-nya," kata dia.
Sejumlah nama yang bakal mengisi pos menteri ESDM di pemerintahan Jokowi mencuat. Di antaranya mantan presiden direktur Petral dan mantan dirut Pertamina, Arie Soemarno, mantan dirut Pertamina Karen Agustiawan, hingga pengamat perminyakan, Kurtubi.