REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Sutiyoso disebut sempat menyatakan siap melepas jabatan struktural di parpol jika terpilih untuk masuk kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).
Namun, Wasekjen PKPI, Rully Sukarta mengatakan, Sutiyoso sadar diri melihat proporsi partai di koalisi pendukung Jokowi-JK.
Dalam pileg 2014, PKPI hanya mendapatkan suara sebesar 0,9 persen. Karenanya, mereka tak memaksa tawaran itu.
"Kalau memang tawarannya untuk bidang tertentu, dan PKPI tak memiliki orang kompeten di sektor tersebut, kami akan tolak," kata Rully, Kamis (4/9).
Ketua DPP Hanura, Yudi Crisnandi juga mendukung komitmen Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) agar menterinya fokus di pemerintahan. Hal itu merupakan risiko kalau kader dari parpol tersebut ditunjuk masuk kabinet.
Ia pun mengimbau untuk tidak jadi menteri kalau ingin rangkap jabatan.
"Menteri boleh berasal dari profesi mana pun. Politisi, akademisi, pengusaha. Namun saat menjadi menteri, mereka harus fokus. Masa masih mau urus kerjaan lamanya dan dapat pemasukan ganda," ujar Yudi.