Kamis 04 Sep 2014 14:21 WIB

PMI Diminta Tertibkan Percaloan Darah

Stok Kantong Darah (Ilustrasi)
Foto: Corbis
Stok Kantong Darah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Ketua Umum PMI Pusat HM Jusuf Kalla minta agar organisasi kemanusiaan tersebut menertibkan percaloan darah supaya tidak terjadi jual beli.

Pihaknya akan menertibkan bila masih ada calo darah, kata dia ketika ditanya wartawan tentang kemungkinan masih terjadinya jual beli darah usai pelantikan pengurus PMI Sumsel di Palembang, Kamis (4/9).

Pengurus PMI Sumsel periode 2014 -2019 yang dilantik antara lain Hj Eliza Alex Noerdin sebagai Ketua Umum dan Mery H sebagai Sekretaris Umum. Lebih lanjut dia mengatakan, selama ini pihaknya belum menemukan adanya jual beli darah.

Namun, bila ada perlu ditertibkan bersama sehingga darah tersebut benar-benar untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan.

Menurut dia, selama ini dalam proses pengadaan darah diambil dari pendonor tetap dan pengganti. Jadi bila kekurangan darah bisa diambil dari donor pengganti atau melalui keluarga, ujar dia.

Yang jelas sekarang ini kebutuhan darah sudah terpenuhi karena pendonor dari berbagai kalangan cukup banyak, kata dia.

Dia mengatakan, begitu juga perlengkapan untuk mendapatkan darah sudah banyak sehingga mobilisasinya semakin cepat.

Sementara dalam pelantikan pihaknya minta agar PMI melayani darah bagi orang yang membutuhkan tanpa membedahkan suku, agama dan ras. Semuanya harus dilayani secara maksimal supaya bagi mereka yang membutuhkan merasa puas, kata dia.

Apalagi memberikan darah merupakan perbuatan kemanusiaan karena dapat menolong sesama. Dalam kesempatan itu dia juga menyampaikan bahwa dalam dekat ini akan dibangun pabrik untuk paksinisasi darah.

Ketua PMI Sumsel mengatakan, pihaknya terus melaksanakan koordinasi supaya kebutuhan darah di daerah ini selalu terpenuhi. Selain itu pihaknya terus memaksimalkan pelayanan sehingga bagi masyarakat yang membutuhkan darah dapat dilayani dengan baik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement