Rabu 03 Sep 2014 15:02 WIB

Pesantren Penghafal Alquran Terbakar, Satu Santri Tewas

Rep: c74/ Red: M Akbar
Pasar Terbakar (ilustrasi)
Foto: Antara
Pasar Terbakar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gedung Pesantren Penghafal Al-Quran As-Sakinah, Kelurahan Tanah Baru, Beji, Depok, habis terbakar. Satu orang santri tewas terpanggang dan dua lainnya luka bakar parah. Kepala Seksi Penyelamatan Pemadam Kebakaran Kota Depok Trisno Supriyanto mengatakan kejadian ini terjadi pada pukul 00:30 WIB.

''Kejadian bermula di ruang tidur para santri, mungkin pada saat itu korban sedang tidur dan terlambat menyelamatkan diri,'' ujar Trisno di kantor pemadam kebakaran Kota Depok, Rabu (3/9).

Ia mengatakan saat petugas pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian api sudah membesar. Butuh waktu satu jam untuk memadamkan api. Salah seorang Komandan Regu Pemadam Kebakaran Merdy mendengar ada suara jerit minta tolong dari salah satu ruang. Mendengar teriak tersebut Merdy mendobrak setiap pintu di lantai tiga tempat jeritan tersebut berasal.

Saat menemukan asal suara jeritan tersebut ruang sudah dikepung api. Merdy menerobos kepungan api untuk menyelamatkan korban. Lalu korban diselimuti dan dibawa keluar untuk langsung ditangani oleh paramedis.

Trisno mengantakan setibanya ia dilokasi kejadian ia meminta petugas pesantren untuk mengabsen para santri. Ada dua santri yang tidak ada di tempat evakuasi.

Ternyata ada satu santri yang tidak bisa diselamatkan. Sedangkan satu santri sudah dilarikan kerumah sakit.  Setelah api padam petugas pemadam kebakaran menemukan satu jenazah yang tidak berhasil diselamatkan.

Santri yang tidak berhasil diselamatkan bernama Rizky (8 tahun). Dua santri yang terluka bernama Fadelan (9 tahun) dan Muhammad Khairul Amar (7 tahun). Keduanya dilarikan ke Rumah Sakit Graha Permata Ibu (GPI).

Kanit Reskrim Polsek Beji AKP Syah Johan mengatakan api diduga berasal dari obat nyamuk yang terbakar di seprai kasur. Api menyambar cepat karena ruangan dipenuhi bahan yang mudah terbakar. Tak butuh waktu lama, api pun langsung berkobar hebat membakar bangunan yang dihuni sekitar 25 orang santri tersebut.

"Dugaan sementara akibat merambatnya obat nyamuk listrik di sprei kasur. Satu orang meninggal dunia paska insiden ini. Ia diketahui bernama Rizki, usia 8 tahun," kata Johan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement