Rabu 03 Sep 2014 10:20 WIB

Masyarakat Rotan Tolak Kenaikan Harga BBM

BBM
Foto: Republika/Prayogi
BBM

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi topik hangat yang ramai diperdebatkan. Namun, masyarakat rotan di Kabupaten Cirebon, telah dengan tegas menolak rencana tersebut karena akan berdampak besar pada kelangsungan usaha mereka.

"Kalau harga BBM jadi dinaikkan, maka industri rotan di Kabupaten Cirebon akan kolaps," ujar Ketua Masyarakat Pekerja Pengrajin Rotan Seluruh Indonesia (MPPRSI), Badrudin, kepada Republika, Rabu (3/9).

Badrudin mengungkapkan, kenaikan harga BBM akan membuat harga bahan pokok dan bahan penunjang dalam industri furniture rotan menjadi ikut melonjak. Seperti misalnya, melamin, tiner, dan bahan bakar untuk pengangkutan rotan, baik angkutan darat maupun kapal laut.

Alhasil, lanjut Badrudin, biaya pembuatan furniture rotan juga akan ikut membengkak. Padahal, para pengrajin dan pengusaha rotan akan sulit menaikkan harga jual furniture rotan karena para pembeli pasti menolaknya.

"Kalau dipaksakan menaikkan harga jual (furniture rotan), nanti jadi tidak laku," keluh Badrudin.

Badrudin menambahkan, para pengrajin dan pengusaha furniture rotan di Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu telah terimbas dampak kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Dia mengatakan, kenaikan tarif tersebut telah membuat ekspor furniture rotan mengalami penurunan yang signifikan.

"Dampak kenaikan TDL saja sudah seperti itu, apalagi kalau ditambah dengan kenaikan harga BBM," kata Badrudin.

Badrudin berharap, pemerintahan Jokowi-JK yang akan menggantikan pemerintahan SBY-Budiono, tidak mengambil kebijakan yang menyengsarakan rakyat dengan menaikkan harga BBM. Dia menilai, masih banyak sumber pendapatan negara di sektor lain yang bisa digali untuk menyelamatkan APBN.

Untuk itu, Badrudin meminta kepada Jokowi selaku calon presiden terpilih, agar mengangkat menteri-menteri yang kreatif dan pintar. Dengan demikian, mereka bisa memberdayakan kekayaan Indonesia untuk menyumbang APBN, tanpa harus menaikkan harga BBM.

"Orang pintar dan kreatif tidak akan menaikkan harga BBM, dengan alasan apapun," tandas Badrudin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement