Rabu 03 Sep 2014 04:38 WIB

Ini Tugas Jokowi-JK Usai Naikkan Harga BBM

Rep: Andi Mohammad Ikhbal/ Red: Hazliansyah
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berbicara kepada media usai rapat tertutup di Rumah Transisi, Jakarta, Kamis (28/8). (Republika/ Tahta Aidilla)
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2014-2019, Joko Widodo dan Jusuf Kalla berbicara kepada media usai rapat tertutup di Rumah Transisi, Jakarta, Kamis (28/8). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi Golkar Nusron Wahid menekankan agar pemerintahan Jokowi-JK dapat konsisten dengan program jangka panjang usai menaikan harga BBM subsidi. Upaya yang harus dilakukan ke depan adalah memperbaiki transportasi publik dan konvensi minyak ke gas.

Dia mengatakan, kalau nantinya harga bensin naik, maka masyarakat akan mempertimbangkan pemakaian kendaraan pribadi. Ketika fase tersebut berlangsung, maka akan terjadi peralihan ke transportasi publik. Pemerintah harus siapkan angkutan umum yang masif dan layak.

“Karena masyarakat tentu menginginkan transportasi publik yang aman dan nyaman,” kata Nusron Rabu (3/9).

Selain itu, dia menambahkan, program konversi BBM subsidi ke gas harus berjalan. Menurut dia, bus transjakarta dapat menjadi acuan kalau penggunaan BBG dapat dijalankan di Jakarta, hanya tinggal memulainya untuk jenis angkutan lain.

Nusron sendiri optimis kondisi itu dapat terlaksana di periode Jokowi-JK karena pengalaman dan peran Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) mendukung program tersebut. Sebab, mantan wapres SBY itu juga pernah melakukan hal sama yakni konvensi minyak tanah-gas.

“Pemerintah harus konsisten. Selain itu, dibutuhkan juga dukungan dari publik,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement