Selasa 02 Sep 2014 18:54 WIB

Muhaimin Diminta Waspadai Konflik Internal

Rep: c83/ Red: Mansyur Faqih
  Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar (kedua kiri) berbicara kepada peserta rapat Majelis Permusyawaratan Wilayah (MPW) PKB yang digelar di Surabaya, Jawa Timur,
Foto: Antara
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar (kedua kiri) berbicara kepada peserta rapat Majelis Permusyawaratan Wilayah (MPW) PKB yang digelar di Surabaya, Jawa Timur,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terpilihnya kembali Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dianggap murni proses aklamasi yang dilakukan tanpa rekayasa. 

"Saya melihat terpilihnya kembali Cak Imin ini murni aklamasi karena kader PKB memberi apresiasi terhadap kepemimpinan Cak Imin," ujar Direktur Eksekutif Indobarometer, Muhammad Qodari saat dihubungi Republika selasa (2/9).

Selama kepemimpinan lima tahun ke terakhir, Cak Imin dianggap sukses membawa PKB kembali menjadi partai besar. Misalnya, saat memeroleh peningkatan suara pada pileg 2014 dari 4,9 persen menjadi sembilan persen.

Selain itu, bergabungnya PKB dengan para pendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) juga menjadi nilai lebih bagi Cak Imin. Karena pasangan nomor urut dua itu memenangi pemilu. 

Namun, ia menambahkan, dalam lima tahun ke depan Cak Imin tetap harus mewaspadai adanya kemungkinan konflik internal. Ini bisa terjadi jika ia tidak melibatkan pengurus dan anggota dalam membuat keputusan atau kebijakan partai. 

Karena, kata dia, kesuksesan Cak Imin saat ini juga merupakan hasil kerja keras pengurus dan kader PKB lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement