Selasa 02 Sep 2014 17:08 WIB

Pemkot Yogya tak Punya Solusi Habisnya Lahan Pemakaman

Rep: Yulianingsih/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Peziarah berdoa di depan makam sanak saudaranya.
Foto: ANTARA/Foto Raisan Al Farisi/ca
Peziarah berdoa di depan makam sanak saudaranya.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lahan pemakaman di Kota Yogyakarta sudah penuh sesak sejak beberapa tahun terakhir. Namun hingga saat ini Pemkot Yogyakarta belum memiliki solusi ampuh untuk mengatasi masalah ini.

Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Yogyakarta Toto Suroto mengatakan, lahan pemakaman milik Pemkot sudah tidak ada, semua sudah penuh sesak. “Memang belum ada solusi sampai sekarang karena lahan terbatas. Kalau ada yang kosong sedikit dan memiliki hubungan keluarga dampat diupayakan pemakaman di sampingnya,” katanya, Selasa (2/9).

Selama ini yang dilakukan pihaknya adalah perpanjangan sewa lahan pemakaman pemkot setiap tiga tahun sekali oleh penyewa. Jika keluarga atau ahli waris tidak memperpanjang sewa, keluarga harus memindahkan makam tersebut dan lahan dapat digunakan untuk makam lainnya. Untuk pemesanan izin sewa lahan makam Toto mengatakan itu sudah berlangsung lama.

Diakuinya, Pemkot Yogyakarta memiliki empat tempat pemakaman umum (TPU), yaitu di Wirobrajan, Mantrijeron, Mergangsan, dan  Tegalrejo. Menurutnya TPU di  Pakuncen Wirobrajan ada lahan sedikit yang dapat dimanfaatkan untuk perluasa. Namun lahan itu untuk parkir dan pelayat ziarah sehingga jika dipakai dapat terganggu.

Rencana pembelian lahan di wilayah luar Kota Yogyakarta untuk dijadikan makam juga tidak mudah. Toto mengatakan segi harga tanah untuk membeli lahan sangat tinggi. Selain itu izin dari warga sekitar tentang pendirian lahan pemakaman biasanya tidak memperbolehkan.

“Masih ada makam-makam di dalam kampung-kampung yang dikelola warga, Itu masih dapat digunakan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement