REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla (JK) menilai selisih harga BBM yang terlalu jauh dengan harga pasar akan menimbulkan penyelundupan. Itulah alasan, subsidi ke depannya harus dialihkan untuk kebutuhan yang produktif.
Dia mengatakan, sebaiknya BBM subsidi tidak terlalu jauh dengan harga keekonomiannya. Selama kondisi tersebut tidak dapat dijaga, menurut dia, penyelendupan akan terus terjadi. Solusinya, kata JK adalah naikan harga BBM subsidi saat ini.
"Subsidi itu aspek terbesar dalam APBN karena menyangkut Rp 450 triliun. Kalau selisih harga subsidi terlalu jauh, akan terus terjadi penyelundupan," kata JK di Hotel Dharmawangsa, Senin (1/9).
Dia menambahkan, pemerintahan ke depan akan memberantas mafia migas di setiap kementerian. Bagaimana teknisnya, kata dia, segera dibicarakan dengan jajaran kabinet dan Presiden Jokowi. Namun untuk menimalisir, kebijakannya naikan BBM
JK menyatakan, seperti judul buku SBY, 'Selalu Ada Pilihan, maka selalu ada pilihan juga untuk keperluan tersebut. Ia cenderung untuk membangun infrastruktur, pendidikan dan kesehatan ketimbang habis terbuang melalui knalpot kendaraan.
"Kalau bagi saya, itu adalah pilihannya. Mau dipakai untuk keperluan apa subsidi ini," ujar JK.