Ahad 31 Aug 2014 19:41 WIB

Antrean BBM Karena Efek Psikologis Masyarakat

Rep: c88/ Red: Erdy Nasrul
Sejumlah warga menunggu jerigen nya untuk diisi BBM di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah warga menunggu jerigen nya untuk diisi BBM di SPBU Anjatan, Indramayu, Selasa (26/8).(Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA- Ketua Hiswana Migas Eri Purnomohadi mengatakan antrean di SPBU yang masih terlihat di beberapa daerah merupakan efek psikologis masyarakat. Ia menerangkan bahwa sejak Rabu (27/8) pasokan premium bersubsidi sudah dipasok kembali.

Eri juga membenarkan hingga saat ini permasalahan memang belum bisa pulih seratus persen. “Masih ada aksi spekulasi karena masyarakat terpengaruh pemberitaan di media kalau bbm bersubsidi habis,” terang Eri saat dihubungi Republika, Ahad (31/8).

Dia menegaskan agar masyarakat tidak perlu khawatir apalagi sampai melakukan aksi borong premium. Jika masih terdapat SPBU yang mengalami kekurangan pasokan, lanjutnya, itu hanya masalah waktu karena pasokan sedang dalam perjalanan.

“Saya sudah cek selama tiga hari terakhir, Yogyakarta dan sebagian besar Jawa Timur sudah banyak yang normal,” katanya.

Kelangkaan memang masih dialami di beberapa daerah di luar Jawa dan wilayah dekat pertambangan dan perkebunan. Namun daerah tersebut memang berpotensi antre karena ada ketidakseimbangan suplai dengan demand.

"Tapi kalau premium secara umum sudah sangat clear apalagi wilayah Jabodetabek,” papar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement