Ahad 31 Aug 2014 19:11 WIB

Sawah di Empat Kecamatan Panen Dini Tak Direkomendasikan Tanam Padi

Rep: Lilis Handayani/ Red: Djibril Muhammad
Seorang Petani, Gofur (55) menunjukan pipa air yang kosong disawahnya kawasan Kopyak, Indramayu, Selasa (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang Petani, Gofur (55) menunjukan pipa air yang kosong disawahnya kawasan Kopyak, Indramayu, Selasa (26/8). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, membenarkan adanya panen dini yang dilakukan sejumlah petani di empat kecamatan di Kabupaten Indramayu. Yakni Kecamatan Balongan, Juntinyuat, Karangampel dan Krangkeng. Sejumlah petani di empat kecamatan itu terpaksa memanen tanaman padinya meski belum saatnya panen.

 

Akibatnya, bulir tanaman padi masih banyak yang kosong. Selain itu, tak sedikit pula tanaman padi yang masih berwarna hijau. Para petani pun terpaksa harus memilah tanaman padi yang benar-benar bisa dipanen.

Dia memperkirakan, lahan yang mengalami panen dini itu sekitar ratusan hektare. Sutatang menerangkan, lahan pertanian di empat kecamatan itu masuk daerah layanan irigasi golongan empat.

Sebenarnya, lahan tersebut tidak direkomendasikan untuk ditanami padi pada musim gadu (kemarau). Namun, para petani memaksakan diri tetap menanam padi meski ancaman kekeringan menghadang.

 

"Sumber airnya dari bendung Rentang, Majalengka. Saat musim kemarau seperti sekarang, debit airnya tidak cukup untuk mengalir hingga ke daerah golongan empat," kata Sutatang.

 

Sutatang berharap, waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang segera terealisasi. Dia menilai, keberadaan waduh tersebut akan menjadi solusi utama masalah pengairan di Kabupaten Indramayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement