Ahad 31 Aug 2014 17:31 WIB

Terkait Pemilihan Menteri, Partai Nasdem Pasrah

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Foto: Antara
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh menyerahkan sepenuhnya soal menteri kepada Presiden terpilih Joko Widodo yang akan memimpin lima tahun mendatang. Ia mengaku dukungan yang diberikan Nasdem sejak awal memang tanpa syarat.

Ia mengemukakan Nasdem memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Presiden terpilih Joko Widodo. Khususnya untuk menentukan siapa calon menteri yang akan diangkat untuk bertugas pada kabinet yang dipimpinnya.

"Sampai sekarang, kami belum mengetahui siapa calon menteri yang akan dipilih Jokowi untuk mengisi kabinet pemerintahannya," kata dia, Ahad (31/8).  Ia mengatakan NasDem sendiri tidak akan mengintervensi karena hal itu merupakan hak presiden untuk menentukan siapa menteri yang akan membantunya.

Meski begitu ia mengakui sebenarnya banyak kader Nasdem yang memiliki kapabilitas. Namun kembali NasDem tidak akan mengusulkan kepada Jokowi.

Ia mengatakan pihaknya ingin mendorong hak preogatif dalam penguatan pemerintahan di sistem presidensial dan hak ini tidak boleh terganggu.

Menurut dia, NasDem juga akan mendukung keputusan Jokowi dalam kebijakan yang diambil termasuk salah satunya rencana menaikkan harga bahan bakar minyak. "Ini menunjukkan kesiapan Jokowi mengambil kebijakan yang tidak populer dan menjadi modal besar untuk meraih dukungan masyarakat," katanya.

Ia juga menyinggung pemimpin yang dengan otoritasnya lebih sering memilih kebijakan populis tanpa ada risiko. Justru menurut dia jika pemimpin berani mengambil kebijakan non populis punya modal kuat.

Ia mengatakan jika kesiapan Jokowi untuk mengambil kebijakan yang tidak populer dilakukan secara konsisten, maka dirinya yakin rakyat akan memberikan dukungan. "Karena rakyat sebenarnya menantikan ketulusan, kepolosan, keterbukaan, kejujuran dan konsisten pemimpin," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement