REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2014 kali ini diwarnai berbagai isu terkait hubungan dengan ormas Nahdlatul Ulama (NU). Di saat yang sama, pergelaran Muktamar PKB berbarengan dengan terus diundurnya Musyawarah Nasional (Munas) NU.
Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding menilai, diundurnya Munas NU tidak ada kaitannya dengan muktamar partainya. Ia mengaku tidak mau ikut campur dalam hal tersebut. "Saya tidak tahu alasannya (pegunduran munas)," kata dia di Surabaya, Ahad (31/8).
Karding menilai, pengunduran munas NU di satu sisi merupakan keuntungan bagi PKB. Sebab, dengan diundurnya munas, warga NU bisa lebih leluasa mengikuti Muktamar PKB. "Sepertinya memang lebih baik seperti itu," ujar Karding yang juga menjabat sebagai ketua panitia Muktamar PKB 2014.
Munas NU sedianya digelar Mei 2014 lalu. Namun, panitia mengundurkan jadwal ke pertengahan Juni. Jadwal Munas kembali diundur ke akhir Agustus. Hingga Muktamar PKB digelar, Ahad (31/8), Munas NU belum juga digelar. Ketua Umum PB NU Said Aqil Siroj menyatakan, munas akan digelar pada 1 hingga 2 November mendatang. n adi wicaksono