Jumat 29 Aug 2014 18:45 WIB

Satu Malam 3 Truk Terguling Di Gentong

Rep: c61/ Red: Erdy Nasrul
Truk terguling (ilustrasi)
Foto: Antara/Eric Ireng
Truk terguling (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA – Kondisi jalur gentong yang memiiliki banyak tanjakan dan turunan serta tikungan curam. Sehingga kerap terjadi kecelakaan lalu lintas di jalur utama menuju Ciamis dan Cilacap, pada Jumat (29/8) dini hari.

Setidaknya  tiga kecelakan lalu lintas terjadi di jalur gentong dengan lokasi yang berbeda.  Ketiganya melibatkan kendaraan truk barang.

Beruntung dalam peristiwa tersebut, tidak ada korban jiwa. Namun kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Akibat peristiwa itu, antrian panjang pun tak terhindarkan. Bahkan kemacetan terjadi di dua arah, baik di Gentong bawah arah ke Kota Tasikmalaya, serta Gentong atas arah ke Kabupaten Garut. Ketiga peristiwa itu beda waktu dan di tiga titik berbeda, tapi masih dalam jalur lingkar Gentong.

Kata Irwan Gustiawan (30 tahun) sopir truk pengangkut aspal mengaku mesin kendaraan miliknya mati dan tidak dapat dihidupkan. Lalu, kendaraan lain mencoba menderek kendaraan truk itu ke arah belakang.

Baru sekitar tiga meter diderek ke arah belakang, sambungan yang digunakan untuk menderek putus dan truk saya tergelincir ke depan.

“Terperosok dan menimpa wc umum yang ada di bawah, hingga hancur wc-nya,” jelas Irwan, saat menunggu truknya dievakuasi.

Karena kondisi mesin mati, tentu rem pun tidak dapat berfungsi normal dan saya terus tergelincir ke arah depan. Karena menghindari jalanan yang ramai kendaraan, Irwam mengarahkan truk ke kiri dan akhirnya terperosok.

Pengemudi truk pengangkut plastik, Agung Pancoro (39) mengatakan, ia tidak dapat mengendalikan kendaraannya ketika rem tiba-tiba tidak berfungsi. Lalu ia pun menabrakan truk tersebut ke tebing yang berada di sisi kanan jalan agar kendaraan tersebut bisa berhenti. Setelah beberapa meter menabrak tebing, kendaraan akhirnya menabrak tiang lampu dan terjungkal ke arah jalan aspal dan menimpa kendaraan lainnya.

“Alhamdulillah tidak menyebabkan korban jiwa, karena memang muatan yang saya bawa tidak begitu berat, hanya sekitar 8 ton. Saya juga bingung kenapa rem bisa tiba-tiba tidak berfungsi, padahal sebelumnya dicek dalam keadaan normal. Rencananya, saya akan membawa plastik yang diangkut ini ke Solo dan Surabaya. Adapun, saya memulai perjalanan dari Jakarta,” kata Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement