REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memerintahkan seluruh bus Transjakarta segera dicek ulang kelaikannya. Pasalnya, masih ada 29 bus yang satu kloter pembelian nya dengan bus yang terbakar tersebut.
Langkah ini ditempuh setelah terjadinya insiden bus Transjakarta terbakar di Halte Masjid Al-Azhar pada Kamis (28/8) pagi. Ahok, panggilan Basuki mengungkapkan jika dari keseluruhan bus tersebut memiliki masalah yang sama dengan bus tersebut, maka Pemprov dalam hal ini PT Transjakarta tidak akan memakai semua armada bus tersebut. "Kalau memang parah (sama dengan bus terbakar), lebih baik enggak ada bus deh daripada bahayain orang," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (29/8).
Mantan Bupati Belitung Timur tersebut menuturkan setelah kejadian itu langsung memanggil Direktur Utama PT Transjakarta selaku pengelola bus Transjakarta yang terbakar. Sebab, bus tersebut dikelola langsung oleh PT Transjakarta tanpa melalui operator.
Ia mengungkapkan saat ini PT Transjakarta tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terbakarnya bus tersebut. Sebab, bus Transjakarta yang berada di wilayah koridor satu tersebut belum genap berusia satu tahun.
"Itu kan pengadaan tahun 2013, ini bukan soal gas dan tabung, itu kabel. Berarti masalah sama mobilnya. Makanya saya minta semuanya diperiksa," kata Ahok.
Sebelumnya Direktur Utama PT Transjakarta ANS Kosasih mengatakan sebanyak 29 bus Transjakarta buatan Cina merek Yutong sudah ditarik sementara untuk dicek ulang kelaikannya. Penarikan 29 bus itu untuk mengantisipasi insiden terbakar bus terulang.