Kamis 28 Aug 2014 19:46 WIB

Demi Dapat BBM, Warga di Daerah Ini Rela Menginap di SPBU

Red: M Akbar
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Antrean BBM di SPBU (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Sejumlah warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menginap di stasiun pengisian bahan bakar umum untuk membeli bahan bakar minyak yang sulit didapatkan akhir-akhir ini.

"Saya terpaksa tidur di mushalla SPBU untuk menunggu pasokan BBM. Jadi nanti saat SPBU bisa melayani lagi, saya bisa mendapatkan solar," ujar petani asal Desa Sangen, Kecamatan Geger, Heru Cahyo, di SPBU Sangen, Kamis (28/8).

Menurut dia, ia tidak mendapatkan solar karena sejumlah SPBU di sekitar wilayahnya kehabisan stok bahan bakar minyak itu. Karena khawatir tidak kebagian, ia menginap dengan beberapa orang petani lainnya.

"Sejak beberapa hari ini saya tidak dapat mengairi sawah karena mesin diesel untuk sumur pompa mati. Untuk menghidupkan mesin diesel dibutuhkan bahan bakar solar," katanya.

Petani asal Kecamatan Wonoasri, Adi Sukarno, juga mengeluhkan hal yang sama. Ia sulit mendapatkan solar hingga aktivitas di sawahnya terganggu.

"Seharian waktu saya habis untuk mengantre solar. Padahal biasanya beli solar hanya sebentar terus ke sawah lagi. Kali ini tidak bisa," kata dia.

Ia meminta pihak berwenang segera mengatasi masalah kelangkaan solar dan premium. Jika kondisi tersebut terus berlangsung, maka dipastikan akan mengganggu perekonomian masyarakat.

Sementara itu, pengelola SPBU di wilayah Wonoasri, Ari Sasmito, mengaku jatah solar yang dikirim oleh Pertamina ke SPBU-nya menurun, sehingga langsung habis saat "diserbu" pembeli.

"Apalagi jumlah pembeli meningkat drastis karena 'panic buying'. Biasanya Pertamina mengirim antara delapan Kilo Liter hingga 16 Kilo Liter, sekarang hanya delapan hingga 10 Kilo Liter saja," katanya.

Tidak hanya para petani yang antre solar dengan membawa jerigen, para sopir truk dan bus juga terlihat antre untuk mendapatkan solar. Para pemilik kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat, pun antre untuk mendapatkan premium.

Antrean kendaraan cukup panjang hingga mencapai satu kilometer lebih ke belakang dan membuat jalan raya di sekitar SPBU macet. Petugas kepolisian setempat diturunkan untuk mengatur arus lalu lintas.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement