Rabu 27 Aug 2014 21:35 WIB

Dua Pertiga Buta Huruf di Dunia Perempuan

Rep: C91/ Red: Djibril Muhammad
Buta huruf
Foto: Blogspot
Buta huruf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 800 juta orang di dunia belum bisa membaca, dan dua pertiganya merupakan perempuan. Direktur Venture Markets Perusahaan pembelajaran dunia, Pearson, Christopher Samler, mengatakan harus ada solusi untuk mengatasi masalah itu.

"Dua pertiga itu mungkin tak berlaku di Indonesia, tetapi di beberapa negara," ujarnya kepada wartawan, di Duri Kepa, Jakarta Barat, Rabu (27/8).

Melihat keadaan tersebut, maka penting untuk membangun minat baca kepada setiap orang, baik anak-anak hingga dewasa.

Chris mengaku bukan ahli literasi, namun ia percaya, kesadaran aksara dan literasi harus ditumbuhkan demi memperbaiki kualitas hidup. Menurutnya, orang tua merupakan orang yang paling berperan meningkatkan minat membaca kepada anak.

"Saya senang sampai sekarang saya bisa selalu membacakan buku untuk anak saya, agar ia terbiasa membaca," jelasnya.

Chris pun mengajak para ibu, agar lebih aktif membacakan cerita untuk buah hatinya.

Soo Kang, Kepala Venture Markets untuk Pearson Asia, menambahkan, orang tua akan selalu berpengaruh dalam hidup anaknya. Maka dari itu, Pearson berusaha membantu perempuan agar selalu berdaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement