Rabu 27 Aug 2014 14:58 WIB

Ini Kisah Gubernur DKI Non-Muslim dan Keturunan Tionghoa Pertama

Rep: c83/ Red: Bilal Ramadhan
Henk Ngantung
Foto: henkngantung.blogspot.com
Henk Ngantung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- DKI Jakarta bukan hanya kali ini saja dipimpin oleh Gubernur yang non-Muslim dan keturunan tionghoa seperti yang akan terjadi dengan naiknya Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ahok akan menggantikan Joko 'Jokowi' Widodo yang terpilih sebagai Presiden RI.

Sebelumnya pada tahun 1964-1965, DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur asal Manado yang bernama Henk Ngantung. Henk menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dari 27 Agustus 1964 hingga 15 Juli 1965.

Henk Ngantung memiliki nama lengkap Hendrik Hermanus Joel Ngantung. Ia diangkat menjadi Wakil Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta (1960-1964) dan kemudian menjadi Gubernur DKI (1964-1965).

Henk diangkat Presiden Soekarno untuk menggantikan Soemarno yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri.  Soekarno ingin Henk Ngantung menjadikan Jakarta sebagai kota yang berbudaya. Sebelum menjadi Gubernur DKI, Henk berprofesi sebagai seorang pelukis.

Selama menjabat sebagai Gubernur, karya Henk yang paling terkenal yaitu pembuatan sketsa monumental Tugu Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia (HI). Henk Ngantung wafat pada 12 Desember 1990.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement