REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan agar sarana transportasi masal Mass Rapid Transit (MRT) dari timur ke barat atau dari Balaraja ke Cikarang dapat segera dibangun.
"Karena saat ini, rencana pembangunan MRT dari timur ke barat itu sudah memasuki tahap studi kelayakan (feasibility study). Kita harap bisa cepat dibangun," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (27/8).
Menurut dia, studi kelayakan tersebut dilakukan oleh pihak investor asal Jepang, yaitu Japan International Cooperation Agency (JICA). "Studi kelayakan tersebut sengaja dilakukan untuk mengetahui implementasi bisnis untuk pembangunan sarana transportasi masal dari sisi timur ke barat itu," ujar Basuki.
Dia menuturkan seharusnya pembangunan MRT dari Balaraja ke Cikarang itu dapat dilakukan secara bersamaan dengan MRT jalur dari Lebak Bulus ke Bundaran Hotel Indonesia (HI).
"Memang seharusnya bisa dilakukan berbarengan, atau bahkan malah yang timur-barat dilakukan lebih dulu karena perkembangan pemukiman penduduk disana terbilang pesat," tutur Basuki.
Akan tetapi, dia mengungkapkan kendala yang dihadapi terkait pembangunan MRT untuk rute timur ke barat itu, yakni tidak tersedianya banyak jalur alternatif. "Pembangunan MRT itu kan memakan jalan, jadi butuh jalur alternatif. Kalau tidak ada, nanti jalur-jalurnya malah semakin sempit. Ini lah yang harus kita pelajari lagi," ungkap Basuki.