REPUBLIKA.CO.ID, TENNESSEE -- Perusahaan produsen aluminium asal Amerika Serikat (AS), Alcoa Inc memutuskan menutup pabrik smelternya, Portovesme di Pulau Sardinia, Italia. Penutupan pabrik yang berhenti beroperasi sejak November 2012 itu akan mengurangi kapasitas peleburan Alcoa sebanyak 150 ribu metrik ton menjadi total 3,6 juta metrik ton per tahun.
Rabu (27/8), Alcoa memotong produksi dan menutup pabriknya karena perusahaan berjuang dengan harga jual di pasar yang rendah. Biaya energi sebaliknya tinggi, dan produksi aluminium di Tiongkok yang merupakan pesaing mereka juga meningkat.
Untuk memotong biaya, Alcoa setidaknya sudah menutup sejumlah smelter selama dua tahun terakhir. Juli 2014, Alcoa menutup smelter Point Henry yang sudah beroperasi 51 tahun di Australia. Kapasitasnya mencapai 190 ribu metrik ton per tahun.
Pada saat yang sama, Alcoa mencoba mengubah arah bisnis perusahaan sebagai produsen komponen khusus untuk industri kedirgantaraan dan otomotif, di luar aluminium. Margin bisnisnya lebih tinggi dibandingkan sektor umum lainnya.
Alcoa berharap setelah melakukan restrukturisasi pajak dapat menyelamatkan dana 170-180 juta dolar AS dikuartal ketiga.