Selasa 26 Aug 2014 16:48 WIB

PPP Belum Diajak Gabung Jokowi-JK

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Mansyur Faqih
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rommy Romahurmuzy
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Rommy Romahurmuzy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) santer dikabarkan akan keluar dari Koalisi Merah Putih. Partai berlambang Kabah itu disebut akan bergabung menjadi salah satu partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

Sekjen PPP Romahurmuziy membantah kabar partainya telah melakukan penjajakan untuk bergabung dalam koalisi pendukung Jokowi-JK. Bahkan, sampai sejauh ini belum ada komunikasi resmi baik dengan PDIP mau pun Jokowi.

"DPP (PPP) belum ada komunikasi resmi. Partai belum melihat adanya ajakan seperti yang diberitakan di mana-mana," katanya di Jakarta, Selasa, (26/8).

Menurut dia, upaya Jokowi-JK untuk mendapatkan tambahan dukungan partai politik adalah suatu hal yang wajar. Hal itu memang diperlukan untuk menjaga stabilitas pemerintahan di DPR. 

Tetapi, kata dia, PPP belum merasa diajak berkomunikasi secara resmi terkait hal tersebut. Ia pun tak mau berandai-andai mengenai sikap partainya jika diajak bergabung. 

Dia hanya memastikan, sampai saat ini PPP masih berada dalam barisan Koalisi Merah Putih. "Saya tidak ingin mengatakan apakah kita akan terbuka atau tertutup (bergabung ke pemerintahan). Yang pasti (saat ini) posisi kita ada di Koalisi Merah Putih," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement