Selasa 28 Aug 2018 00:52 WIB

Perwakilan Partai Pengusung Prabowo Lakukan Rapat Tertutup

Rapat di antaranya membahas visi, misi, dan pola kerja partai koalisi.

Rep: Ali Mansur/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sekjen DPP PKS Mustafa Kamal (tengah).
Foto: Republika/ Wihdan
Sekjen DPP PKS Mustafa Kamal (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perwakilan empat partai politik pengusung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno melakukan rapat tertutup di Hotel Aston Jakarta Selatan, Senin (27/8) malam WIB. Pertemuan yang dihadiri langsung Sandiaga Uno itu membahas sejumlah persoalan. Di antaranya daftar pemilih tetap (DPT) pada pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang.

Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal. Menurutnya, dalam pertemuan itu Sandiaga memberikan sejumlah pengarahan terkait visi, misi sampai dengan pembagian kerja sama di daerah-daerah.

"Bagaimana pola kerja samanya dan kita juga tadi mulai brainstorming isu-isu yang berkembang di Tanah Air. Kita juga sama-sama menggambarkan iklim yang kondusif untuk demokrasi yang sehat," ujar Mustafa Kamal sesaat setelah pertemuan di Hotel Aston, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Senin (27/8).

PKS beserta mitra koalisi dan juga Prabowo-Sandiaga berharap agar pelaksanaan Pilpres 2019 mengutamakan persatuan dan kesatuan dengan saling menghargai perbedaan pilihan politik. Sehingga, Mustafa Kamal mengajak rekan-rekan koalisinya untuk menjadikan pesta lima tahunan ini sebagai kompetisi yang menyenangkan dan mencerdaskan.

"Bagaimana tadi kita juga membahas tentang isu-isu perekonomian yang memang sedang mengemuka," tambahnya.

Sementara untuk struktur Tim Kampanye Nasional (TKN), Mustafa Kamal menyatakan sampai saat ini prosesnya masih terus berjalan. Untuk saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pimpinan partai untuk menggodok nama yang akan dimasukkan ke dalam struktur tim pemenangan tersebut.

Hanya saja, Mustafa Kamal enggan merinci siapa saja sosok yang bakal masuk ke dalam tim kampanye nasional ini.

"Itu (TKN) sudah mantap tapi harus dimantapkan lagi. Kami terus melakukan komunikasi dengan pimpinan jangan sampai ada yang luput potensi dari bangsa ini tidak terwakili dalam timses ini. Seperti para simpatisan sukarelawan dan berbagai tokoh-tokoh besar di negeri ini yang akan bergabung bersama kita," urai Mustafa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement