Selasa 22 Nov 2016 08:42 WIB

TPA Galuga Diblokade Warga, Sampah Bogor Menumpuk

Rep: Santi Sopia/ Red: Esthi Maharani
Kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah di tempat yang sudah ditentukan tampaknya sangat rendah. Hal itu pun yang terjadi di Kali Baru, Bojong Gede, Kabupaten Bogor(24/2).
Foto: MgROL_45
Kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah di tempat yang sudah ditentukan tampaknya sangat rendah. Hal itu pun yang terjadi di Kali Baru, Bojong Gede, Kabupaten Bogor(24/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sejak Kamis pekan lalu, truk pengangkut sampah milik Pemkot Bogor menumpuk di Kantor Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Kota Bogor. Hal ini disebabkan karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, diblokade warga. Akibat pemblokiran tersebut, sampah di Kota Bogor tidak dapat diangkut dan menumpuk hingga ke badan jalan.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Bogor Tyas Ajeng menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan warga. Tyas berjanji, Pemkot Bogor akan segera menuntaskan ketidaknyamanan tersebut.

“Kami mohon maaf masih ada beberapa penumpukan sampah di beberapa titik. Mohon masyarakat bisa bersabar. Wali Kota dan jajarannya sedang melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini secepatnya,” ujar Tyas.

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan seharusnya masalah tersebut tidak perlu terjadi. Apalagi jika  Kota Bogor mencontoh daerah lain yang melakukan pengelolaan sampah dengan baik.

"Sebenarnya masalah seperti ini tidak akan terjadi jika kita sudah seperti Banyuwangi dan daerah lainnya, di mana sampah selesai di pemukiman saja. Itu karena pengelolaan sampahnya sudah baik, sudah dilakukan 3R (Reduse, Reuse, Recycle)," jelas Bima.

Bima melanjutkan jika 3R diimplementasikan, selain akan mengurangi beban proses pengangkutan sampah ke TPA Galuga,  juga akan menghasilkan nilai ekonomis bagi warga. Bima meminta pengelolaan sampah rumah tangga, bank sampah digiatkan, dan pemilihan sampah juga dilakukan.

"Jika itu terjadi, pasti akan banyak membawa dampak positif untuk semua," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement