Sabtu 23 Aug 2014 22:04 WIB

Premium Langka, Hiswana Migas Minta Warga tak Panik

Rep: Lilis Handayani/ Red: Hazliansyah
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.
Foto: Republika/Prayogi
Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kelangkaan bahan bahan minyak (BBM) telah membuat antrean ratusan warga di berbagai SPBU di Kabupaten Indramayu. Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) setempat meminta warga untuk tidak panik dan melakukan aksi borong.

''Masyarakat jangan panik dan membeli BBM secara berlebihan. Itu akan semakin membuat antrean BBM di SPBU,'' ujar Koordinator Hiswana Migas Kabupaten Indramayu, Sri Wahyuni Utami, Sabtu (23/8).

Sri mengakui, saat ini ada pembatasan dan jatah gilir BBM untuk SPBU. Namun, dia meminta agar masyarakat hanya membeli BBM seperlunya.

Seperti diketahui, sejak beberapa hari terakhir kelangkaan BBM terjadi di berbagai SPBU di Kabupaten Indramayu. SPBU-SPBU itupun terpaksa tutup karena tidak memiliki stok untuk melayani pembeli.

Sejumlah SPBU yang masih beroperasi, menjadi sasaran warga. Mereka rela mengantre berjam-jam demi mendapatkan bahan bakar untuk kendaraan mereka.

Seperti yang terjadi di SPBBU 34.452.11 di jalan raya Jendral Sudirman Indramayu, Sabtu (23/8) pagi. Di tempat itu, ratusan pembeli harus antre hingga ratusan meter dan meluber sampai ke jalan raya di sekitar SPBU.

Hal serupa juga terjadi di SPBU Karangturi, Kecamatan Indramayu. Di SPBU tersebut, antrian kendaraan bahkan lebih parah saat malam hari. ''Saya sudah antre tiga jam, tapi belum dapat giliran,'' kata seorang pengendara mobil, Agus. 

Untuk mencegah kericuhan, aparat kepolisian pun diterjunkan. Bahkan, jumlah petugas keamanan terus ditambah seiring makin membludaknya antrean warga yang hendak membeli BBM. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement