Jumat 22 Aug 2014 20:11 WIB

Pemerintah Bagi Info ISIS dengan Negara Lain

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Mansyur Faqih
Video ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) diputar saat konfrensi pers di Jakarta, Senin (4/8). Sejumlah umat lintas agama dan kepercayaan menolak keberadaan ISIS di Indonesia.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Video ISIS (Islamic State in Iraq and Syria) diputar saat konfrensi pers di Jakarta, Senin (4/8). Sejumlah umat lintas agama dan kepercayaan menolak keberadaan ISIS di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT) menyatakan Indonesia ikut serta dalam gerakan global melawan  organisasi Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS).

Pemerintah akan membagi informasi terkait pergerakan ISIS di Indonesia dengan negara lain.

Hal tersebut dinyatakan Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen Agus Surya Bakti, terkait kedatangan Senator Senior AS John McCain ke Indonesia beberapa waktu lalu.

"Kita saling berbagi informasi mengenai ISIS," kata Agus di sela acara pelatihan peliputan terorisme oleh BNPT di Ancol, Jakarta, Jumat (22/8).

Menurutnya, informasi yang akan dibagi adalah soal keanggotaan dan pergerakan ISIS di masing-masing negara. 

Ia mengatakan, tak ada informasi intelijen yang ikut dibagikan. Namun, ia tak menutup kemungkinan negara lain juga mengetahui informasi tersebut sehubungan jalur informasi yang kian terbuka.

John McCain mengunjungi Indonesia awal Agustus lalu. Di Indonesia, McCain menemui pimpinan DPR, MPR, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). 

Senator Partai Republik di AS tersebut mengungkapkan, salah satu isi pembicaraannya dengan SBY terkait pencegahan penyebaran paham ISIS di Indonesia. Selepas pertemuan itu, SBY mengucapkan terima kasih atas bantuan militer dari AS.

Menurut Agus, BNPT mencatat, warga Indonesia masih terus berangkat ke Timur Tengah untuk mendukung ISIS. Karena ada mekanisme pendanaan yang digunakan ISIS untuk membiayai warga Indonesia yang hendak bergabung. 

Sebagian dari WNI yang bertolak ke Timur Tengah tersebut sudah kembali ke Tanah Air. "Ada yang dua hari sudah pulang. Barangkali kaget, koq di sana yang dilawan sesama Muslim," kata Agus.

Pulangnya sejumlah warga yang mencoba bergabung dengan ISIS tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri buat BNPT. Karenanya aparat keamanan akan terus mewaspadai agar mereka tak melakukan aksi terorisme di Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement