Jumat 22 Aug 2014 13:58 WIB

Dinas Pertamanan DKI Jakarta Segera Perbaiki Taman yang Rusak

Rep: c82/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta menata taman yang rusak depan kantor KPU di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (22/5).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta menata taman yang rusak depan kantor KPU di jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman-taman yang rusak akibat diinjak massa Prabowo-Hatta selama gelaran sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) akan segera diperbaiki. Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Nandar Sunandar, mengatakan perbaikan akan dilakukan secepatnya mengingat taman-taman tersebut berada di jalan protokol.

"Bergerak untukk memperbaiki mulai tadi malam, begitu pengumuman selesai, petugas mulai bersihkan. Subuh tadi dilanjutkan lagi, sebelum Jumatan tadi udah selesai pembersihannya," kata Nandar kepada ROL, Jumat (22/8).

Berdasarkan pantauan Republik, saat ini empat orang petugas tampak mencangkul tanah di taman median jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya di depan gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Nandar mengatakan pencangkulan tersebut bertujuan untuk menggemburkan tanah. "Kita cangkul, gemburkan, dikasih pupuk kandang, begitu udah siap baru ditanam," jelasnya.

Dalam mengurus taman-taman yang rusak tersebut, ia mengaku dibantu oleh Suku Dinas Kebersihan Jakarta Pusat. Untuk tanaman yang ada di depan perkantoran di sekitar lokasi yang ikut rusak, Nandar mengatakan akan ikut bertanggung jawab.

"Untuk yang ada di pot, inset, yang patah-patah itu harus diganti. Tapi yang nempel dengan pagar itu kewenangan pengelola kantor tersebut," ujar Nandar.

Nandar pun menyesalkan ulah massa yang menginjak-injak tanaman. Ia menghimbau agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang. "Saya sangat menghargai politik, tapi orang-orangnya harus memberi tauladan, jangan lagi merusak infrastruktur seperti taman yang indah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement