REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menilai jika calon menteri kesehatan selanjutnya dipilih dari kalangan nondokter dikhawatirkan kesulitan dalam berkomunikasi.
"Dari pengalaman saya (menjadi Menteri Kesehatan) sebaiknya yang dipilih masih dokter terutama yang senior. Bukan berarti nondokter gak bisa berkomunikasi, tapi mungkin membutuhkan waktu," kata Menkes ketika ditemui usai menutup pertemuan Global Health Security Agenda (GHSA) di Hotel Shangri-La, Kamis (21/8).
Nafsiah mengatakan kondisi di Indonesia tidak sama dengan negara maju dimana menteri kesehatan bisa saja dipilih bukan dari kalangan medis. "Kalau pengalaman saya, sulit kalau tidak dari kalangan medis. Mungkin kalau di negara lain, memang menteri kedudukan politik, siapapun bisa, yang penting pegawai sipilnya kuat," papar Menkes.
Kondisi berbeda disebut Nafsiah dihadapi Indonesia dimana Menteri masih harus berhubungan langsung dengan organisasi profesi, rumah sakit dan termasuk juga terlibat langsung dalam memutuskan kebijakan. Jika menterinya tidak berasal dari kalangan medis, dikhawatirkan tidak dapat menjalin komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingan itu.
"Beda dengan negara-negara maju, menteri bisa politik. Kita tidak," kata Nafsiah menyimpulkan.