Kamis 21 Aug 2014 14:24 WIB

Eks Sopir Nazaruddin: Ada Kiriman 17 Dus Uang ke Kongres Demokrat

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Bilal Ramadhan
Mantan bendahara umum (Bendum) Partai Demokrat (PD), Muhammad Nazaruddin.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Mantan bendahara umum (Bendum) Partai Demokrat (PD), Muhammad Nazaruddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Eks sopir pribadi Nazaruddin Aan Ikhyaudin, mengaku mengetahui adanya setoran uang ke kongres Partai Demokrat (PD) Mei 2010 silam. Aan berujar, uang kiriman itu dibungkus dalam 17 dus yang diangkut dengan mobil.

 

Aan berujar, menurut majikannya uang itu akan diserahkan terkait upaya pemenangan Anas Urbaningrum dalam pemilihan Ketua Umum PD. Demikian hal tersebut disampaikan oleh Aan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) kala bersaksi dalam kasus Hambalang untuk terdakwa Anas.

 

“Uang itu persiapan mendukung Anas, di bawa ke hotel dekat pendukung Anas menginap,” kata Aan saat bersaksi Kamis (21/8).

 

Namun, Aan mengakui ia tak melihat langsung apakah ada pengiriman uang tersebut. Dia menegaskan, kabar adanya pengiriman uang itu didengarnya dari Nazar karena ia mendapat perintah untuk melakukan pengecekan.

 

Setelah melakukan pengecekan, Aan lalu diperintah Nazar untuk membagikan uang tersebut ke para pendukung Anas yang diketahuinya merupakan ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Demokrat. Uang yang tak ia ketahui jumlahnya ini, kata dia, diambil dari tempat penampungan di kamar hotel tempat Wakil Direktur Keuangan perusahaan Nazaruddin, Yulianis, menginap.

“Di sana saya ikut membagikan uangnya ke DPC-DPC,” kata Aan.

 

Di poin pernyataannya ini, Majelis Hakim tampak mengerenyitkan dahi. Seorang hakim anggota lalu berujar, sebagai seorang sopir, dari mana Aan mengetahui bahwa mereka yang diberi uang adalah Ketua DPC. “Saya saat itu membagikan uangnya bersama ajudan Pak Nazar, Iwan,” kilah Aan.

 

“Lalu Iwan dari mana mengetahui bahwa itu benar ketua DPC,” kata Hakim anggota.

 

“Dari jasnya, mereka kan pada pakai jas demokrat, itu yang diberi uang,” jawab Aan. Para pengunjung sidang yang kebanyakan pernah bersama Anas sebagai kader PD sempat tertawa mendengar jawaban ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement