Rabu 20 Aug 2014 18:05 WIB

Empat Jenderal Disebut Bersaing Duduki Pos Menko Polhukam

Jokowi didampingi Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan (kedua kiri), dan Jenderal (Purn) Wiranto di Jakarta, Selasa (3/6).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jokowi didampingi Jenderal (Purn) AM Hendropriyono, Jenderal (Purn) Luhut Pandjaitan (kedua kiri), dan Jenderal (Purn) Wiranto di Jakarta, Selasa (3/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah nama jenderal diunggulkan mengisi pos Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) dan Menteri Pertahanan (Menhan), di kabinet Jokowi-JK. Jenderal yang bersaing itu diprediksi adalah purnawirawan yang terlibat dalam tim sukses pasangan Jokowi-JK.

 

Walhasil, nama Luhut Panjaitan, Hendropriyono, Sutiyoso, dan Wiranto diunggulkan. "Keempat jenderal  tersebut berpeluang jadi Menko Polhukam dan Menhan," ujar dosen ilmu politik UIN Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago lewat keterangan yang diterima ROL, Rabu (20/8).

 

Namun, saat dipandang dari segi kedekatan para jenderal itu dengan Jokowi, Pangi menyatakan Luhut lebih berpeluang untuk menduduki salah satu kursi menteri itu. "Kalau dari segi kedekatan, Luhut lebih dekat dengan Jokowi," kata Pangi.

 

Dikatakannya, selain nama Luhut, jenderal lainnya yang juga berpeluang menjadi menteri adalah Ryamizard Ryacudu. "Ryamizard calon kuat Menteri Dalam Negeri karena kedekatannya dengan mbak Mega (Ketum PDIP Megawati). Tentu Ryamizard peluangnya besar dibandingkan jenderal lain. Walaupun tidak tertutup kemungkinan nama jenderal di atas calon kuat menteri," terangnya.

 

Untuk Hendropriyono, Pangi menilai, bisa menyakiti hati masyarakat bila diangkat sebagai menteri lantaran adanya dugaan pelanggaran HAM yang dilakukannya. Hal yang sama juga menyangkut pada Wiranto yang diduga tersandung kasus HAM di masa lampau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement