REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Jakarta Monorail (JM) John Aryananda mengatakan, akan merancang ulang desain stasiun dan jalur monorel agar tak mengganggu estetika kota.
Sebab, hal itu merupakan salah satu prasyarat yang diminta Pemprov DKI Jakarta. "Pak gubernur (Joko Widodo/Jokowi) meminta kita menjamin pembangunan proyek ini tidak ganggu estetika kota," kata dia di Balai Kota, Rabu (20/18).
Selain itu, John juga berjanji akan menyelesaikan tiga dari enam persyaratan yang diminta Pemprov DKI Jakarta sebelum akhir September.
Tiga persyaratan itu yakni izin analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), kajian pengaturan lalu lintas selama pembangunan, dan uang jaminan proyek.
"Tiga pertama akan kita selesaikan 30 September, tiga lainnya masih dalam proses," ucap John.
Namun, ia enggan menjelaskan apa saja tiga syarat lainnya tersebut.
Proyek monorel resmi dimulai sejak Oktober 2013. Namun, 10 bulan usai groundbreaking, proyek ini tak menunjukkan perkembangan yang berarti lantaran perjanjian kerja sama belum ditandatangani.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi waktu kepada PT JM untuk melengkapi persyaratan perjanjian kerja sama hingga akhir September. Jika tidak, maka proyek tersebut terancam batal dilanjutkan.