Selasa 19 Aug 2014 16:11 WIB

Polri Kantongi Nama WNI Anggota ISIS yang Tewas di Suriah

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Mansyur Faqih
Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Boy Rafly Aman
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Boy Rafly Aman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri mengaku sudah mengantongi empat nama WNI yang tewas di Suriah karena ikut dalam gerakan ISIS. Namun, Polri hingga kini belum mendapat kepastian terkait jenazah para korban dan tidak ingin mengumbar nama mereka.

"Nama sudah dapat, tapi kepastiannya belum karena kita belum tahu jenazahnya dibawa ke mana. Tapi yang jelas ada info meninggal empat orang. Yang dari NTB ada satu, Jawa ada satu. Laki-laki semua," kata Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Boy Rafly Aman, Selasa (19/8).

Boy mengatakan, Polri belum mendapatkan informasi detil mengenai 56 WNI yang berangkat ke luar negeri untuk mendukung ISIS. Menurut Boy, perlu ada kerja sama dengan imigrasi yang menjangkau ke mana mereka pergi.

Polri pun tidak dapat menindak hukum mereka yang mendukung ISIS di luar negeri ketika kembali ke Indonesia. "Gak ada, hanya imbauan untuk gak melakukan hal sia sia demi masa depan keluarga dan bangsa," kata dia.

Boy menjelaskan, Polri akan menggalakkan pencegahan agar mereka yang belum mendukung ISIS tidak terpengaruh dengan ajakan. Ini untuk mengantisipasi perkembangan ISIS yang banyak di Jakarta, Solo, dan Poso.

Menurutnya, masyarakat sudah mengetahui ISIS seperti apa. "Bagaimana daya tahan masyarakat kita terhadap ajakan paham ISIS ini bisa kita hindari. Jangan sampai makin banyak yang terpengaruh dan makin banyak yang berangkat dalam konteks ikut dalam konflik di sana," kata dia.

Jika ada pendukung ISIS yang ingin melakukan teror, maka ada upaya pencegahan dengan penangkapan.

"Kalau upaya hukum terhadap mereka yang terindikasi jaringan teror sudah jelas pasti akan ada penangkapan. Karena ini berkaitan dengan masalah terorisme yang sudah terungkap seperti yang di Bekasi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement