REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di Hari Jadinya yang ke 69, Pemprov Jabar mengklaim telah menurunkan angka kemiskinan. Sebelumnya, angka kemiskinan di Jabar sekitar 13 persen menjadi 9 persen.
"Kemiskinan, turun dari 13 persen, sekarang 9 persen sekian. Ini, jadi fokus kami untuk terus membangun," ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan kepada wartawan Apel Besar Peringatan Hari Jadi Jabar ke-69 di Lapangan Gasibu Bandung, Selasa (19/8).
Heryawan mengatakan, tingkat mikro keberhasilan ditandai dua hal. Yakni, kemiskinan berkurang dan pengangguran berkurang. Kemiskinan berkurang, karena Pemprov Jabar sangat memperhatikan pendidikan dan kesehatan.
"Kami, akan membuat lomba untuk kabupaten/kota yang paling banyak menurunkan angka kemiskinan," katanya.
Nanti, kata dia, ada kabupaten/kota juara 1,2, dan 3 yang paling banyak menurunkan angka kemiskinan. Pemprov Jabar, akan menyiapkan anggran sebagai hadiah bagi yang paling berhasil.
"Harapan saya ke depan Jabar ada percepatan pembangunan. Agar, ada kemajuan di bidang ekonomi dan berkurangnya kemiskinan," katanya.
Menurut Wakil Ketua DPRD Jabar yang juga salah satu tokoh Jawa Barat Uu Rukmana, Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia memiliki tantangan yang makin besar di usianya ke-69 tahun. Berbagai pekerjaan rumah, masih harus dilakukan oleh semua pihak. Yakni, baik itu Pemerintah Provinsi Jawa Barat, DPRD Jawa Barat, dan seluruh elemen masyarakat.
"Tantangan ke depan akan semakin berat, karena Jabar penduduknya terbanyak," katanya.
Menurut Uu, bidang pendidikan, ekonomi, dan juga dengan kondisi kekinian saat ini adalah tantangan berat untuk Jabar. Ia, sebagai warga Jawa Barat sudah dipusingkan dengan kemacetan di berbagai wilayah.
"Jabar teh beunghar euy, tapi jalanna teu beunghar," kata Uu.
Berbagai terobosan yang dilakukan Pemprov, kata Uu, merupakan salah satu upaya positif yang harus didukung semua pihak. Di antaranya pembangunan jalan tol di berbagai wilayah di Jabar yang diharapkan bisa mengurai kemacetan lalu lintas.
"Jalan tol Bandung-Soreang juga yang lainnya, saya sangat mendukung,'' katanya.
Selain itu, kata dia, sekian ribu pembangunan ruang kelas baru di bidang pendidikan, itu juga bagus. Karena, bangsa yang maju ditentukan oleh pendidikan.
Hal lainnya, kata Uu, kinerja Pemprov dalam melaksanakan berbagai program pembangunan sudah cukup baik. Terbukti dengan diraihnya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama tiga tahun terakhir ditambah dengan sejumlah kabupaten kota yang juga meraih WTP.
"Tapi ke depan harus lebih baik dari ini. Syukur-syukur seluruh kabupaten/kota di Jabar dapat WTP. Karena predikat ini merupakan pengakuan bahwa Jabar dianggap bersih," katanya.