Selasa 19 Aug 2014 11:12 WIB

Ruang Fiskal Sempit Jokowi Prioritaskan Pendidikan dan Kesehatan

Rep: halimatus sadiyah/ Red: Taufik Rachman
Presiden terpilih Jokowi didampingi Rini M Soemarno saat meresmikan kantor transisi di Menteng, Jakarta, Senin (4/8).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Presiden terpilih Jokowi didampingi Rini M Soemarno saat meresmikan kantor transisi di Menteng, Jakarta, Senin (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ia akan fokus mengerjakan program prioritas di bidang kesehatan dan pendidikan terlebih dahulu. Hal itu karena rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 tak memberinya ruang fiskal yang cukup agar program-program kerja prioritasnya dapat terlaksana.

"Mungkin untuk pendidikan dan kesehatan bisa lah. Tapi kalau tol laut sepertinya belum," kata gubernur DKI Jakarta tersebut di Balai Kota, Selasa (19/8).

Meski demikian, Jokowi mengaku tak hapal berapa estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk menjalankan program Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat.

Dia hanya menambahkan, rancangan APBN 2015 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato nota keuangan pada pekan lalu baru garis besarnya saja. Sehingga, masih mungkin untuk memasukkan program-program kerjanya."Sekarang kan baru baseline, nah itu masih bisa. Kalau sudah masuk ke rincian itu sulit," ujarnya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku telah menyiapkan strategi agar program-program kerja prioritasnya bisa tetap berjalan di tahun anggaran 2015. Mantan wali kota Solo itu mengatakan, ia hanya perlu mengubah nomenklatur dari setiap mata anggaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement