REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Muhaimin Iskandar berpeluang terpilih kembali sebagai ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam muktamar partai itu yang akan digelar di Surabaya, 31 Agustus sampai 1 September 2014.
"Saya optimistis muktamirin akan secara aklamasi tetap mendukung Cak Imim. Suara cabang-cabang masih menghendaki beliau memimpin PKB," kata Ketua DPP PKB Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Senin.
Helmy yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal mengatakan, Muhaimin Iskandar memiliki karakter kepemimpinan yang melekat kuat baik di elit maupun di basis.
Sebagai pemimpin partai berbasis NU, kata dia, Muhaimin memiliki dua keunggulan sekaligus yang tidak dimiliki kader lain., yakni merupakan keturunan pendiri NU dan sebagai tokoh aktivis yang berproses mulai dari bawah.
Dengan dua keunggulan tersebut, menurut Helmy, selama memimpin PKB Muhaimin terbukti berhasil mengorganisasi berikut menjembatani kepentingan warga Nahdliyyin dengan baik.
"Secara organisatoris Cak Imin juga yang mampu mengembangkan SDM kader partai hingga memperkenalkan kepada sistem kepartaian modern yang jauh lebih maju dari sebelumnya. Dalam konteks kepartaian saya bisa sebut beliau itu bapak kader," katanya.
Helmy menjelaskan Muktamar PKB juga akan membahas program kerja selama lima tahun mendatang, membahas penguatan organisasi partai dan persiapan menghadapi pemilu serentak pada 2019.
Sementara itu,Wakil Sekjen DPP PKB Lukmanul Khakim menyatakan kepemimpinan Muhaimin Iskandar yang berhasil menaikkan perolehan suara PKB 100 persen dalam Pemilu Legislatif 2014 membuatnya layak untuk memimpin kembali "Green Party".
"Cak Imin sungguh cerdas dalam memimpin partai ini. Selain mampu menaikkan suara PKB 100 persen, beliau juga mampu memenangkan pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres lalu," katanya.
Menurut dia, Muhaimin banyak disukai karena mudah bergaul dengan siapa saja, baik dengan elit politik maupun kalangan biasa. Dalam kancah politik nasional, menurut dia, Muhaimin juga sangat visioner dalam melakukan langkah-langkah politik PKB.
"Untuk itu, tidak ada alasan untuk tidak menjadikan beliau sebagai Ketua Umum PKB periode 2014-2019. PKB masih sangat membutuh kecerdasan dan jiwa visioner beliau dalam menjalankan roda partai di masa mendatang," ucapnya.
Pada bagian lain Lukman mengatakan mantan bakal calon presiden dari PKB Rhoma Irama akan menghadiri acara Muktamar PKB.
"Insyaallah Bang Haji Rhoma akan hadir dalam muktamar mendatang. Beliau masih cinta dengan PKB dan orang-orang yang ada di PKB," katanya.
Menurut Lukman, meski sempat berseberangan saat pelaksanaan Pilpres, hubungan "Raja Dangdut" itu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar masih mesra dan sering berkomunikasi.
"Inilah kedewasaan politik di antara dua tokoh ini. Perbedaan pilihan tidak menghalangi mereka untuk bersilaturahim," katanya.
Menurut dia, kedewasaan politik yang ditunjukkan keduanya patut dicontoh oleh elit politik dewasa ini karena hal ini penting untuk menjaga sistem demokrasi yang sedang dibangun di Indonesia.
"Sistem demokrasi harus dibangun berdasarkan persaudaraan sesama anak bangsa. Jangan bunuh demokrasi hanya untuk kepentingan sesaat," katanya.