Senin 18 Aug 2014 21:59 WIB

Dua Warga Timika Tewas Dianiaya

Pembunuhan. Ilustrasi
Foto: AP
Pembunuhan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dua warga Timika, Papua yang diketahui bernama Melvin Lalar (26) dan Markus Narwadan tewas akibat dianiaya oleh sekelompok orang yang belum belum diketahui identitasnya saat mencari besi bekas di sekitar Mil 21, area PT Freeport Indonesia, Senin.

Salah seorang rekan korban saat memberikan keterangan di Polsek Mimika Baru, Senin, mengatakan saat itu korban bersama beberapa orang rekannya antara lain Orgenes Watu, Yustus Lalar, Agus Mofu dan Markus Narwadan sedang mencari besi bekas.

Saat itulah mereka diserang oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya.

Akibat penyerangan itu, lanjutnya, korban bernama Melvin terluka parah pada bagian leher kiri akibat terkena bacokan senjata tajam.

Rekan-rekannya yang lain lari menyelamatkan diri ke dalam hutan. Setelah menerima laporan warga, aparat Polsek Mimika Baru mendatangi lokasi kejadian dan menemukan Melvin Lalar dalam kondisi meninggal dunia.

Tak jauh dari lokasi ditemukannya jenazah Melvin Lalar, polisi juga menemukan jenazah Markus Narwadan dengan kondisi mengalami luka bacok pada bagian punggung kanan dan jari kanan. Kedua jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Mimika.

Kematian kedua korban memicu kemarahan keluarga korban dengan menyerang kompleks pemukiman warga di Gorong-gorong, Kelurahan Koperapoka.

Kematian kedua korban menambah daftar jumlah korban tewas di Timika selama sepekan terakhir menjadi sembilan orang.

Konflik bermula saat ditemukannya jenazah Korea Waker, Kepala Suku Dani di sekitar Jembatan Kali Merah Kampung Logpon Pigapu, Senin (11/8).

Merasa tidak dapat menerima kematian Korea Waker, kaum kerabatnya melakukan penganiayaan kepada sejumlah warga Timika yang mengakibatkan lima orang meninggal pada Selasa (12/8).

Usai memakamkan jenazah M Agung, massa lalu menyerang kompleks pemukiman warga di Gorong-gorong hingga Jalan Sosial Kebon Sirih mengakibatkan seorang warga bernama Oktovoanus Asso meninggal dunia pada Rabu (13/8).

Untuk mengatasi bentrok antarwarga di Timika, Polda Papua mengirim 50 personel Brimob dari Jayapura dan Merauke untuk memperkuat Polres Mimika dan Brimob Detasemen B Polda Papua di Timika.

Selain itu, TNI mengerahkan 100 personelnya untuk membantu memulihkan situasi kamtibmas di Kota Timika.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement