REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bendahara Umum DPP Golkar, Setya Novanto, dikabarkan mendapat restu Ketum Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical untuk menjadi ketua DPR. Hal ini dilakukannya agar Golkar menjadi perwakilan koalisi merah putih yang memimpin parlemen.
Ketua koordinator ormas trikarya Golkar, Zainal Bintang, menyatakan Novanto adalah orang dekat dan loyalis Ical. "Sudah beredar kabar Novanto dipilih Ical," jelas Zainal, saat dihubungi, Senin (18/8).
Dia menyatakan kabar tersebut sudah beredar luas di internal Golkar. Novanto adalah orang yang 'manut' terhadap berbagai kebijakan Ical. Dialah orang yang menonaktifkan sejumlah kader Golkar dari keanggotaan DPR, karena bersikap melenceng dari arus utama DPP Golkar.
Sementara itu, Ketua Badan Pekerja Indonesia Curruption Watch (ICW), Ade Irawan menilai Setya Novanto tidak tepat menjadi ketua DPR. "Dia masih terkait dengan beberapa masalah," ujarnya. Padahal menjadi Ketua DPR haruslah orang yang bersih sehingga tidak ada kepentingan tertentu dibalik kerjanya dalam bidang legislasi, pengawasan pemerintah, dan anggaran.
Novanto pernah beberapa kali diperiksa KPK, salah satunya terkait dugaan kasus korupsi proyek e-KTP. Dalam berbagai kesempatan, Setya Novanto membantah tudingan dirinya terindikasi terlibat korupsi tersebut.