REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Tokoh Masyarakat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyarankan nelayan sebelum melaut memakai baju pelampung agar tidak tenggelam saat perahu karam.
"Nelayan kita ini sudah seharusnya memakai pelampung agar aman dan tidak tenggelam saat perahu karam," kata Tokoh Masyarakat Kelurahan Pasar Mukomuko, Kecamatan Kota Mukomuko, Endang Supandi, di Mukomuko, Sabtu.
Endang Supandi yang juga karyawan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ranting kabupaten itu mengatakan hal itu karena mayoritas nelayan yang tewas tenggelam di daerah itu akibat tidak memakai baju pelampung.
Menurut dia, dengan kondisi gelombang air laut tersebut, tidak hanya nelayan yang tidak bisa berenang saja yang tenggelam tetapi yang bisa berenang pun tenggelam.
"Berenang di laut dengan di sungai itu tidak sama. Di laut gelombangnya berlawanan arah sehingga orang sulit untuk berenang," ujarnya.
Ia mengatakan, kondisi ini berbeda jika nelayan memakai baju pelampung. Tubuhnya akan terapung. Dan peluang mereka yang memakai pelampung selamat lebih besar.
Menurut dia, seharusnya pemerintah setempat melalui instansi terkait yang memberikan bantuan baju pelampung untuk semua nelayan di daerah itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Nurngubaidi mengatakan, di instansi itu tidak ada kegiatan pengadaan baju pelampung untuk nelayan.
Kendati demikian, kata dia, instansi itu bisa saja mengusulkan pembelian baju pelampung sebanyak jumlah nelayan dalam anggaran berikutnya atau usulan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Selain instansi itu, kata dia, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) merupakan instansi yang banyak kegiatan bantuan untuk nelayan.